Senin, 29 Februari 2016

pengertian, jenis, dan proses fitoremediasi (phytoremediation)

    
fitoremediasi

 pengertian fitoremediasi
       Fitoremediasi (phytoremediation) merupakan suatu sistem dimana tanaman tertentu yang berkerjasama dengan micro-organisme untuk mengubah zat komtaminan (pencemar/pollutan) menjadi bahan yang kurang ataubahkan tidak berbahaya.
      Fitoremediasi terdiri dari konsentrasi polutan dalam tanah terkontaminasi mitigasi, air, atau udara, dengan tanaman mampu menurunkan atau menghilangkan logam, pestisida, pelarut, bahan peledak, minyak mentah dan turunannya, dan kontaminan lainnya dari berbagai media yang mengandung mereka.
       Fitoremediasi teknologi saat ini tersedia untuk hanya sebagian kecil masalah polusi, seperti arsenik.     Pengurangan arsen mempekerjakan alami dipilih pakis hiperakumulator, yang menghimpun konsentrasi yang sangat tinggi arsenik khusus pada jaringan atas tanah. Elegan dua gen pendekatan transgenik telah dirancang untuk pengembangan teknologi fitoremediasi merkuri atau arsen. Pada tanaman yang secara alami hyperaccumulates seng dalam daun, sekitar sepuluh gen logam kunci homeostasis disajikan pada tingkat yang sangat tinggi.
       jenis-jenis tanaman yang digunakan pada fitoremediasi
adalah :
-anturium mereh/kuning
-almanda kuning/ungu
-akar wangi
-bambu air
-dahlia
-drasenia merah/hijau
-heleconia kuning/merah
-keladi loreng/sente/hitam
         proses berlangsungnya fitoremediasi
         Proses dalam sistem ini berlangsung secara alami dengan enam tahap proses secara serial yang
dilakukan tumbuhan terhadap zat kontaminan/ pencemar yang berada disekitarnya
a. Phytoacumulation (phytoextraction) yaitu proses tumbuhan menarik zat kontaminan
   dari media sehingga berakumulasi disekitar akar tumbuhan. Proses ini disebut juga
   Hyperacumulation
b. Rhizofiltration (rhizo= akar) adalah proses adsorpsi atau pengedapan zat kontaminan
    oleh akar untuk menempel pada akar. Percobaan untuk proses ini dilakukan dengan
    menanan bunga matahari pada kolam mengandung radioaktif untuk suatu test di
    Chernobyl, Ukraina.
c. Phytostabilization yaitu penempelan zat-zat contaminan tertentu pada akar yang tidak
    mungkin terserap kedalam batang tumbuhan. Zat-zat tersebut menempel erat (stabil )
    pada akar sehingga tidak akan terbawa oleh aliran air dalam media.
d. Rhyzodegradetion disebut juga enhenced rhezosphere biodegradation, orplentedassisted
   bioremidiation degradation, yaitu penguraian zat-zat kontaminan oleh aktivitas
   microba yang berada disekitar akar tumbuhan. Misalnya ragi, fungi dan bacteri.
e. Phytodegradation (phyto transformation) yaitu proses yang dilakukan tumbuhan
   untuk menguraikan zat kontaminan yang mempunyai rantai molekul yang kompleks
   menjadi bahan yang tidak berbahaya dengan dengan susunan molekul yang lebih
   sederhana yang dapat berguna bagi pertumbuhan tumbuhan itu sendiri.
f. Phytovolatization yaitu proses menarik dan transpirasi zat contaminan oleh tumbuhan
   dalam bentuk yang telah larutan terurai sebagai bahan yang tidak berbahaya lagi untuk
   selanjutnya di uapkan ke admosfir. Beberapa tumbuhan dapat menguapkan air 200
   sampai dengan 1000 liter perhari untuk setiap batang.

4 komentar:

  1. tumbuhan teratai bisa juga dijadikan media dalam sistem fitoremidiasi. silahkan buka www.athawater.id

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Apakah selama proses fitoremediasi tanaman diberikan pupuk ?

    BalasHapus